Hallo sobat blogger! Sudah lama sekali saya tidak melanjutkan cerbung ini. Mumpung ada kesempatan nih, saya akan melanjutkan cerbung "When I Fall In Love Part 11". Ada yang penasaran? Yuk disimak!!! :D Part10
Author : Dyan Rosdiana
Title : When I Fall In Love
@University of Music, LA
"Bella, will you be my girlfriend?" Ucap greyson sambil memegang kedua tangan bella.
"..." Bella hanya terdiam. Ia tak mampu berkata-kata, karena ia sangat terkejut atas pernyataan yang baru saja diungkapkan oleh greyson.
"Bella, gue siap ngedenger jawaban apapun dari lo kok. Setidaknya mungkin jawaban dari lo itu bisa membuat gue lebih tenang" Sambung greyson.
"Greyson. Umm, gue... gue..." Ucap bella terputus-putus.
"Iya bell? Lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya greyson.
"Gue... gue mau jadi pacar lo" Teriak bella lalu berlari menjauh dari greyson.
"Bella, lo serius kan?" Teriak greyson lalu mengejar bella yang berlari menjauh.
Mereka berdua pun kejar-kejaran mengelilingi taman itu. Sampai akhirnya greyson berhasil memegang salah satu tangan bella dari belakang. Ia pun langsung menarik bella ke pelukannya.
"Bella, apa lo serius mau jadi pacar gue?"
"Iya, aku mau"
"Um, bell. Bukannya tadi lo ngomong lo gue? Kenapa sekarang jadi pakai aku kamu lagi?"
"Tadi aku ga sengaja" Ucap bella sambil tersenyum.
"Um, ya sudah. No problem!" Balas greyson.
"Grey, kamu tau ga? Sebenernya aku itu udah lama banget naksir kamu. Makanya tadi aku kaget banget ketika kamu nembak aku" Ujar bella sambil melepas pelukan greyson.
"Oh ya? Tapi kenapa kamu ga pernah bilang ke aku?" Tanya greyson.
"Grey, aku itu perempuan. Aku ga berani kalau harus nyatain cinta duluan"
"Huft, dasar! Bilang aja kamu ga berani, kamu penakut. Hehe" Ucap greyson berlari.
"Ihh, grey. Kamu ngeselin, jangan kabur kamu!!!!"
***
@Kelas
"Oke, tugas kelompoknya adalah menciptakan sebuah lagu tentang cinta. Satu kelompok terdiri atas 2 orang. Dan kelompoknya saya yang pilih"
"Semoga saja gue ga sekelompok sama perempuan gila itu!" Ucap justin dalam batinnya.
"Caitlin Beadles dan Cody Simpson kalian satu kelompok!" Ucap Mr. Patrick.
"Zayn Malik dan Taylor Swift" Sambung Mr. Patrick.
Mr. Patrick pun terus menyebutkan nama kelompok pilihannya, hingga pada akhirnya setelah Mr. Patrick menyebutkan satu kelompok terakhir suara keributan pun terdengar memecahkan suara keheningan kelas pada saat itu.
"Justin Bieber dan Selena Gomez. Kalian berdua satu kelompok!"
"Apa? Aku tidak mau kalau harus sekelompok sama perempuan gila itu!" Ucap justin.
"Iya, aku juga tidak mau sekelompok dengan laki-laki menyebalkan seperti dia!" Sahut selena.
"Kalian berdua ini kenapa sih? Pokonya saya tidak mau tau. Kalian berdua harus satu kelompok" Tegas Mr. Patrick.
"Tapi Mr. Saya tidak akan pernah mau harus bekerja sama dengan dia!" Ucap selena sambil menunjuk justin.
"Eh, emang lo pikir gue mau? Gue juga ga rela satu kelompok sama lo!" Balas justin.
"Ih, gue juga ga rela kali satu kelompok sama cowok aneh kaya lo! Yang ada nilai gue jelek lagi gara-gara lo" Sahut selena.
"Jangan asal ngomong lo cewek gila!"
"Sudah, sudah hentikan!" Teriak Mr.Patrick. Kelas pun menjadi hening seketika.
"Justin, Selena kalian berdua mau ikutin aturan saya atau kalian keluar dari kelas saya untuk selama-lamanya?" Sambung Mr. Patrick.
"Apa Mr???" Sahut justin & selena kompak.
"Ihh, ngapain sih lo ngikutin gue?" Ucap selena dengan jutek.
"Idih rajin banget gue ngikutin lo" Sambung justin yang tidak kalah juteknya.
"Hey, saya kasih kalian pertanyaan untuk dijawab. Bukan untuk berdebat!" Ucap Mr. Patrick.
"Iya Mr. Maafkan saya!" Kata justin dengan nada lembut.
"Jadi bagaimana keputusannya?" Tanya Mr. Patrick.
"Oke, saya akan ikutin aturan Mr. Saya akan satu kelompok sama dia" Ucap selena.
"Oke, kalau begitu. Anak-anak segera kalian buat sebuah lagu secepatnya. Tugas ini harus selesai minggu depan" Ucap Mr. Patrick lalu menuju keluar kelas. *Jamnya sudah habis.
"Apa kata lo?" Justin kaget mendengar ucapan selena.
"Diem lo! Bawel banget sih" Ucap selena menginjak kaki kiri justin dengan keras.
"Aww... Aww... Sa, sa, sakit.." Ucap justin memegang kakinya yang kesakitan itu.
"Lo bisa diem ga sih? Berisik banget!" Ucap selena lalu menutup mulut justin dengan tangannya. Selena menggiring justin menuju tempat duduknya.
"Hehena, ehasin angan o ari ulut ue" Ucap justin tidak jelas karena mulutnya masih ditutup oleh tangan selena. (Justin ngomong : "Selena, lepasin tangan lo dari mulut gue")
"Lo ngomong apaan sih? Ayo duduk disini!" Pinta selena dan melepas tangannya dari mulut justin.
"Lo tuh apa-apaan sih nyumpel mulut gua pake tangan lo? Bau tau" Ucap justin asal.
"Lo tuh bawel banget makanya gue tutup mulut lo. Udah buruan duduk, kita mulai bikin lagu"
Selena dan Justin pun duduk berhadapan. Mereka mulai berpikir untuk menemukan lirik yang akan dibuatnya. Disela-sela waktu, mereka berdua sempat curi-curi pandang. Terkadang kedua mata mereka bertemu di satu titik, namun mereka langsung membuang muka dengan jutek. Lama kelamaan mereka malah merasa nyaman satu sama lain, dan sudah mulai akur.
"Gue udah nemu lirik pertamanya. Siapin buku tulis!"
"Nih bukunya. Catatnya yang rapi!" Pinta selena.
"Across the ocean, across the sea. Startin' to forget the way you look at me now" Justin bernyanyi sambil menulis liriknya.
"Itu doang?"
"Iya, gue masih mikir nih"
"Gimana kalau over the mountains, across the sky. Need to see your face and need to look in your eyes" Ucap selena sambil menyanyikan.
"Boleh tuh, nih tulis liriknya!"
"Ngapain kasih kegue? Lu aja yang nulis!"
"Kan lo yang bikin, udah buruan tulis!" Ucap justin sambil memberikan buku dan pulpen kepada selena.
"Yaudah deh gua ngalah"
Tak terasa satu jam sudah Justin & Selena duduk berhadap-hadapan sambil memikirkan lirik yang akan mereka buat selanjutnya. Selena yang mulai jenuh pun memainkan handphonenya sambil senyum-senyum tanpa memperdulikan lagi lirik apa yang tepat untuk melengkapi lagu mereka. Sebaliknya justin yang sudah pusing memikirkan lirik lagu itu pun kembali emosi.
"Woy, lo bukannya bantuin malah senyum-senyum sama hp sih" Bentak justin.
"Terserah gue dong. Kok jadi elo yang ribet!" Sahut selena yang tidak kalah emosi.
"Sini hp lo!" Ucap justin lalu merebut hp selena.
"Ihh, apa-apaan sih lo? Balikin hp gue!!!!"
"Engga mau"
"Balikin"
"Engga"
"Balikin hp gue!!!!"
"Gue bakal balikin hp lo setelah tugas ini selesai!" Ucap justin lalu pergi ke luar kelas.
Justin pun pergi ke luar kelas sambil membawa hp selena. Sepertinya bagi selena hp adalah bagian terpenting dalam hidupnya. Oleh karena itu, selena pun mengejar justin dengan berjalan setengah lari. Selena berusaha memanggil justin, namun justin tak menghiraukannya. Sampai akhirnya selena terjatuh karena tersandung batu ditaman.
"Justin balikin hp gue! Aduh..." Keluh selena karena tersandung batu.
"..." Justin menoleh kearah selena tanpa berkata-kata.
"Oh god!!! Selena, are you okay?" Ucap justin lalu berlari mendekati selena.
"Aduh perih. Huah, lutut gue berdarah"
"Apa berdarah kata lo? Mana sini biar gue obatin"
"Minggir, ngapain lo sok baik sama gue?" Ucap selena dengan ketus.
"Udah deh gausah bawel. Ayo ke mobil, gue obatin kaki lo!" Ucap justin lalu menggendong selena sampai ke mobilnya.
"Ehh apa-apaan ini? Turunin gue!!!" Teriak selena. Namun justin tak pernah menghiraukannya.
***
@Aula University of Music, LA
"Prince oliver, aku bilang berhenti! Jangan ikuti aku lagi!" Bentak seorang gadis.
"Nicola, kenapa kau selalu melarang aku untuk mengikutimu?"
"Ahh, prince oliver maafkan aku. Tapi, ini sudah menjadi keputusanku" Ucap gadis itu.
"Sudah lupakan saja keputusanmu yang lalu!"
"Tapi, tapi..."
*BERSAMBUNG...
Bagaimana cerbungnya? Pasti makin gaje deh, orang yang nulisnya aja lupa alurnya -_- Yang udah baca jangan lupa like, +1, dan komentarnya. Saya butuh saran nih -_- Hehe... Oke, sampai jumpa di Part 12!!! :)
0 Komentar:
Posting Komentar
WARNING!!!
- Diharapkan memberi nama saat berkomentar!
- Pergunakan bahasa yang sopan untuk berkomentar.
- Jika ada yang berkomentar tidak sopan, maka admin berhak menghapus komentar tersebut.
- Jika kalian mau copas dari sini, sertakan nama blog ini sebagai sumbernya.
- Jika ada link mati, mohon diberitahukan melalui komentar.
- Author juga tinggal di dunia nyata dan tidak akan selalu online, jika komentar kalian tidak dibalas mohon dimaklumi ^^